Home » » 5 Tempat yang Anda Harus Tahu di Derawan

5 Tempat yang Anda Harus Tahu di Derawan

Written By Unknown on Monday, October 7, 2013 | 9:13 AM

Pasir putih, laut biru, pohon kelapa, sekaligus uniknya biota laut selalu menghipnosis pelancong saat datang ke Kepulauan Derawan. Inilah 5 tempat yang harus Anda tahu di kepulauan cantik ini.

Mengunjungi Kepulauan Derawan sungguh kesempatan yang luar biasa dan dinantikan. Kepulauan yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur ini berada di sebelah timur Tanjung Redeb atau sisi barat laut Sulawesi.

Terdiri dari banyak pulau indah, tempat ini menjadi favorit turis asing untuk snorkeling dan diving setelah Raja Ampat. Di antara pulau-pulau indah itu ada beberapa yang paling terkenal dan banyak dikunjungi yaitu Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban dan Pulau Maratua dan beberapa tempat lain yang harus Anda tahu:

 1. Bandara Kalimarau, Berau




Keindahan kepulauan ini konon pamornya sudah ke mancanegara. Tidak heran, ketika kita tiba di Bandara Kalimarau, bandara ini terlihat sibuk dan padat oleh arus wisatawan.

Untuk rute perjalanan menuju ke kepulauan ini bisa di tempuh dengan dua rute utama yang lazim dipergunakan. Dari Balikpapan, Kalimantan Timur, perjalanan bisa dilanjutkan via pesawat menuju Tarakan atau Berau.


Jika anda memilih via Balikpapan-Tarakan, maka setiba di Kota Tarakan, perjalanan akan dilanjutkan melalui laut dengan menggunakan seatruck atau boat perahu mesin selama kurang lebih 3 jam.

Namun, jika Anda merasa lebih nyaman dengan perjalanan darat, jalur Balikpapan–Berau adalah opsi yang sebaiknya dipilih. Dari Berau, perjalanan darat selama 2,5 jam akan ditempuh untuk kemudian menyeberang ke kepulauan Derawan di dermaga Tanjung Batu selama hanya kurang lebih 20 menit saja.

2. Pelabuhan Tanjung Batu, Berau


Di kesempatan mengunjungi kepulauan ini, saya melakukannya bersama rombongan kantor saya di PT Elnusa, Tbk dalam kegiatan Team Building for Operation dengan total peserta yang berjumlah sebanyak 34 orang.

Keberadaan kami yang hiruk pikuk dengan keramaian anggota rombongan yang beragam pola. Cukup menambah kepulauan yang bersuasana syahdu dan tenang menjadi sedikit semarak.

Perjalanan dimulai di pukul 14.25 Wita di Balikpapan-Berau, tiba pada pukul 15.30 Wita di Bandara Kalimarau, Berau. Dilanjutkan perjalanan darat lalu menyeberang dengan dua buah seatruck charteran dari Pelabuhan Tanjung Batu.

Konvoi mobil selama kurang lebih 2,5 jam berlalu tak terasa karena dipenuhi gurauan-gurauan riang para anggota rombongan yang berjalan beriringan dengan menggunakan 9 unit mobil. Tidak adanya armada bus sebagai penunjang transportasi darat mungkin bisa dipertimbangkan bagi pemerintah Berau jika ingin lebih menggeliatkan pariwisata yang menjanjikan ini di daerah mereka.

Tiba di pulau Derawan, boat langsung menambatkan tali pengait di dermaga resor terbaik di Pulau Derawan. Hari telah menjelang malam namun setelah menata diri dengan bersih-bersih dan meletakkan tas ransel. Kami masih menyempatkan menghibur diri di waktu malam dengan acara malam kekerabatan yang dilakukan di dalam resto Delawan yang terletak dalam wilayah resor.

Tak henti masing-masing peserta mengucapkan puji syukur karena telah diberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan yang menjadi impian kebanyakan dari mereka. Gelisah menanti malam berganti pagi agar esok hari kami semua bisa segera menyusuri seluruh pulau-pulau yang telah hadir tepat di depan mata.

Di pagi buta di hari kedua,  hampir semua anggota rombongan bangun pagi karena tak ingin kehilangan kesempatan berburu matahari terbit di ujung dermaga resor.

Semburat matahari yang tersembul malu-malu di antara awan abu-abu kegelapan di pagi itu tidak mengurangi keindahannya di antara panorama laut yang sangat indah. Sesekali, terlihat beberapa ikan-ikan kecil berlompatan dan bayangannya nyata di beningnya air laut.

3. Pulau Sangalaki


Perjalanan di pagi itu ternyata dimulai pukul 08.00 Wita setelah sarapan yang lezat di resto resor. Menggunakan boat charteran yang sebelumnya digunakan mengantar rombongan ke Pulau Derawan. Tujuan pertama adalah Pulau Sangalaki dimana banyak terdapat penyu atau kura-kura untuk menyaksikan tukik atau anak penyu yang akan menuju pantai setelah menetas.

Sayang sekali, waktu kami kurang tepat ternyata. Sepertinya tur guide lokal miskoordinasi dengan koordinator resor di Pulau Sangalaki.

Penyu atau kura-kura akan naik ke darat untuk bertelur di malam hari sampai dengan waktu subuh. Jadi jika ingin melihat langsung proses penyu bertelur tersebut, ada baiknya menginap satu malam di resor kecil yang berada di Pulau Sangalaki.

Para tukik atau anak-anak penyu yang baru menetas akan berjalan perlahan ke laut lepas pada sekitar sore hari. Kaki-kaki kecil mereka akan berjalan menuju laut untuk perlahan hilang dalam gulungan ombak.

Untuk meredakan kekecewaan karena tidak dapat menyaksikan tukik, akhirnya kami bermain-main di Pantai Sangalaki yang berair bening dan hangat. Indah sekali.

4. Pulau Kakaban


Dari Sangalaki, boat meluncur menuju sebuah pulau yang kesohorannya sudah mendunia. Pulau ini menjadi tempat yang diburu para snorkler dan diver mancanegara karena keindahan alam bawah laut yang dimilikinya.

Selain itu, terdapat ubur-ubur purba yang tidak beracun atau Stingless Jellyfish yang banyak terdapat di dalam danau yang terletak di tengah pulau, yang banyak dipenuhi oleh pohon mangrove. Konon, di dunia hanya ada 2 tempat dimana ubur-ubur jenis ini bisa ditemukan, yaitu di Palau, Filipina dan di Pulau Kakaban, Indonesia.

Letak danau yang berada di tengah-tengah pulau ini berada sedikit di atas permukaan laut dengan kedalaman danau sekitar 17 meter yang terdalam. Memerlukan perjalanan mendaki lalu menuruni tebing bertangga sekitar 10 menit dari pantai untuk mencapai danau ini.

Cukup melelahkan namun setelah tiba di tujuan, rasanya terbayar sudah rasa lelah karena takjub dengan keindahan danau yang menyejukkan mata. Pulau ini menjadi daya tarik luar biasa bagi para pencinta kelautan karena keindahan alam dan keanekaragamanan biota laut yang dimilikinya.

Untuk yang tidak mahir berenang, tidak usah khawair. Biasanya tur agen sudah mengatur kesediaan pelampung yang akan membuat kita lebih aman dalam menikmati indahnya taman laut, yang banyak tersebar di kepulauan sehingga menjadi pengalaman yang sangat sulit untuk dilupakan.

Adapun spesies ubur-ubur yang hidup di danau ini adalah spesies yang berbeda, dimana mereka telah kehilangan sistem pertahanan alamiah mereka, dikarenakan kurangnya predator utama yang bertubuh besar di danau berair payau hangat ini.

Sangat aman berenang di antara mereka karena jenis ini tidak menyengat sebagimana Ubur-ubur biasa. Yang menakjubkan, kita bisa bebas menyentuh dan memegangnya perlahan agar tak merusak tubuh Ubur-ubur purba ini yang lembut seperti jelly.

5. Pulau Maratua


Pulau Maratua menjadi  pulau terakhir di perjalanan di hari itu. Nama Maratua menurut beberapa penduduk setempat berasal dari kata 'mertua'.  Entahlah, yang pasti, salah satu keunikan Maratua adalah reef garden yang tidak jauh dari pesisir.

Di sana terlihat terumbu karangnya bertebaran di sekitar pantai. Cukup berjalan saja, kita bisa menyaksikan terumbu karang itu dengan mata telanjang.

Dengan menggunakan alat snorkeling, kita bisa menjumpai molluska atau hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang seperti kerang-kerangan. Crustacea atau hewan laut berbuku-buku seperti udang, kepiting dan lainnya serta makhluk laut lain yang membuat kita berdecak kagum.

Nampak pohon kelapa tumbuh tinggi menjulang yang berderet rapi di sepanjang pantainya yang berpasir putih.

0 komentar:

Post a Comment